Intisari Kotbah Minggu 04 Januari 2015


Intisari khotbah
Ikutkenlah undang-undang Tuhan
Roma 2 : 17 – 29

Hukum Taurat dan sunat tidak menyelamatkan orang Jahudi. Inilah judul khotbah kita pada minggu pertama di tahun 2015 ini. 
Kesombongan orang Jahudi adalah: orang Jahudi dan undang-undang, karena anggapan mereka. Mereka bangga sebagai orang pilihan, patuh kepada undang-undang Tuhan. Kebanggaan mereka ditunjukkannya, bahwa mereka menjadi teladan (menurut mereka). Mengajari orang yang bodoh, menjadi guru bagi orang yang muda, menuntun orang yang buta. Terang kepada orang yang dalam kegelapan. Tetapi sesudah ditelusuri bahwa semua yang dilakukan orang Jahudi hanya formalitas saja, munafik.
Karena bangsa Jahudi tidak menjalankan apa yang sudah diajarkannya kepada orang lain. Ay. 21-24 jelas itu semua kemunafikan orang Jahudi. 
Jangan mencuri, mereka sendiri yang mencuri, jangan berzinah, mereka sendiri yang berzina dstnya. Dari semua yang orang Jahudi lakukan bahwa mereka sudah mempermalukan Tuhan Allah kepada orang lain sehingga mereka menjadi batu sandungan. 
Masalah keselamatan dianggap orang Jahudi adalah melalui sunat, sehingga orang yang belum disunat mereka anggap kafir. Paulus meluruskan pemahaman orang-orang Jahudi, bahwa sunat itu bukan hal yang lahiriah saja, tapi sunat hati (pusuh). Penekanan Paulus disini merupakan kritik tajam kepada orang Jahudi yang cenderung mengagungkan hal-hal yang lahiriah saja. 
Bacaan Yesaya 63:7-9 Kasih setia Tuhan kepada bangsaNya yang tanpa batas “Sungguh merekalah umatKu, anak-anakKu yang tidak akan berlaku curang” maka Ia menjadi Juruselamat mereka (Ay. 8)

Aplikasi 
Tema : Ikutkanlah undang-undang Tuhan. 
Undang-undang tidak pernah menyelamatkan, tetapi menjadi rambu-rambu dan penuntun dalam kita menjalani kehidupan didunia ini. Keselamatan hanya dapat kita terima melalui Kasih Karunia Tuhan, bukan dalam menjalankan undang-undang Tuhan. 
Introitus Mazmur 1 : 1,2 “Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh,   tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam”
Orang Jahudi sangat mengagungkan hal-hal yang lahiriah tapi kurang dapat menjadi pelaku. Kita sebagai orang percaya (Kristen = pengikut Kristus) harus nyata dalam diri kita bahwa karakter Kristus harus tetap kita nyatakan dalam perbuatan kita sehari-hari. Inilah tandanya bahwa kita semua sudah menerima kasih karunia dari Allah Bapa melalui Yesus Kristus. 
Hari ini minggu pertama dari 52 minggu tahun 2015 ini akan kita jalani kita bertekad untuk tetap setia mempelajari dan menjalankan Firman Tuhan dengan penuh sukacita, Tuhan memberkati.



Pdt. Ratna Sriany br. S. Meliala