Mengelola Emosi

MENGELOLA EMOSI
(Galatia 5: 22-23, No. ke 9 Buah Roh “Penguasaan Diri”)

EMOSI yang kerap muncul justru malah kerap melukai. Bukannya menyelesaikan masalah, malah menambah musibah. Dengan mengelola emosi, kita akan bisa jadi insan-seorang Jemaat yang lebih punya ketenangan untuk menyelesaikan banyak persoalan.

Emosi negatif seperti marah, iri, benci dan sebagainya, sering menghampiri kita. Sering, dengan memakai berbagai alasan, kita acap membiarkan emosi muncul dan berusaha mencari pembenaran untuk emosi yang meluap tersebut. Pada hal kita tahu, emosi negatif mampu merusak akal sehat dan berpotensi melukai diri sendiri dan orang lain.

Memang, tak jarang kita pun sebenarnya juga memiliki alasan yang jelas dan bahkan bisa dibenarkan untuk emosi. Tapi, jika kita mau menarik napas sejenak, menenangkan pikiran, terlebih-lebih bisa berdoa, kita seharusnya bisa lebih mampu mengendalikan diri. Apakah dengan emosi lantas masalah bisa terselesaikan dengan lebih mudah? Apakah dengan amarah semua persoalan bisa terselesaikan dengan baik dan benar?

Mari ubah “sudut pandang”, cari alasan berbeda untuk mengelola emosi negatif menjadi positif (berfikir dan bertindak positif). Sehingga, kehidupan kita tidak tergerogoti penyakit miskin mental, yang pasti merugikan diri sendiri.

Mari menjalani “hari-hari”, dengan pola fikir dan sikap hidup sesuai kehendak Allah di Galatia 5:22-23; maka akan memberi ketenangan, keteduhan dan kenyamanan jiwa sehingga mempengaruhi kesehatan jasmani kita  ke arah yang lebih baik.

Sumber: fen nu guan li (AW) & Pt. Em. Syahnan Ginting