Intisari khotbah
Persiapkan jalan bagi Tuhan
2 Petrus 3 : 8 – 15
Presiden datang berkunjung ke Tanah Karo, maka jalan harus dipersiapkan mulai turun dari pesawat sampai ke Tanah Karo. Jalan – jalan yang dilalui harus dibersihkan dari segala macam rintangan dan marabahaya, sehingga perjalanan bisa menjadi lancar sampai kepada tujuan. Rasul Johanes sebagai utusan Allah, ia juga sebagai tokoh yang diutus untuk mempersiapkan jalan yang akan dijalani/lalui oleh Yesus Kristus.
Pada minggu Advent II ini tema kita “Persiapkan jalan bagi Tuhan” dalam surat 2 Petrus 3:8-15, ada beberapa point yang dapat kita renungkan, yaitu:
1. Ada orang yang meragukan kedatangan Tuhan, kenapa? Karena orangtua kita terdahulu (kakek, nenek) sudah mati, kapan kedatangan Tuhan?
Dalam ayat 8 bagi Tuhan 1 hari = 1000 tahun & 1000 tahun = 1 hari. Kalau dikatakan dekat, tidak jauh lagi. Sementara janji yang sudah diucapkan lebih ratusan tahun.
Petrus katakan 1 hari bagi Allah = 1000 tahun bagi manusia, karena dalam Tuhan adalah kekekalan, tidak ada batas waktu dan selama-lamanya.
2. Kedatangan Tuhan sama dengan seorang pencuri yang tidak pernah mau menyatakan kapan ia mau datang, tapi tiba-tiba dan tidak disangka-sangka.
3. Bagaimana kita sebagai orang percaya memaknai semua ini?
- Kita harus bersiap untuk menyambut kedatanganNya dan waktu itu tetap rahasia bagi kita manusia.
- Dalam kita tidak tahu kapan Ia datang, menyadarkan kita bahwa Tuhan tidak mau kalau manusia itu binasa tapi supaya manusia itu selamat.
- Kita harus dapat hidup jujur, adil, kasih & berbuat baik
4. Hari Tuhan itu menjadi keselamatan bagi orang percaya dan yang penting kita jangan sampai tidak percaya, tapi bagi orang yang tidak percaya Hari Tuhan itu menjadi hari penderitaan.
Saudara kekasih Tuhan Yesus,
Hari Tuhan itu pasti dan Tuhan yang tahu waktunya. Ajakan bagi kita semua, kapanpun datangnya Hari Tuhan, kita (saudara/i) harus bersiap. Siapkanlah jalan bagi Tuhan, semoga saudara dan saya dapat mempersiapkan jalan bagi Tuhan. Tuhan memberkati kita semua. Amin
Pdt. Ratna Sriany br. S. Meliala