Intisari Kotbah Minggu 15 Februari 2015

Intisari khotbah
Terang Mengalahkan Kegelapan
(2 Korintus 4:3-6)

Jika harus memilih terang atau gelap, maka kebanyakan orang akan lebih memilih terang dari pada gelap. Terang memberikan rasa nyaman, sehingga sering dijadikan sebagai lambang sukacita. Sebaliknya, dalam gelap kita merasa takut atau tidak nyaman karena dalam gelap kita tidak dapat melihat apa yang ada di sekitar kita. Oleh karena itu, gelap dijadikan lambang dari dukacita, keadaan tanpa pengharapan. Melalui 2 Korintus 4:3-6 kita dapat belajar mengenai kenyataan kehidupan manusia yang digambarkan dengan terang dan gelap.

- Manusia Dibutakan Kegelapan
Dikatakan bahwa manusia dibutakan karena manusia hidup di dalam kegelapan, tetapi tidak menyadari bahwa ia berada di dalam kegelapan dosa. Banyak orang yang tidak merasa bersalah ketika melakukan kesalahan ataupun tidak peduli dengan orang yang ada di sekitar mereka, yang membutuhkan pertolongan mereka. Ketidakpedulian dan ketidakpekaan manusia membuktikan bahwa manusia hidup di dalam kegelapan. Manusia tidak dapat melihat apa yang ada di sekitar mereka, bahkan manusia tidak dapat melihat dirinya yang sedang berbuat dosa. Iblis dengan segala tipu dayanya telah membuat manusia merasa nyaman hidup di dalam kegelapan. Sekalipun demikian, hidup di dalam kegelapan, yang dibutakan oleh tipu muslihat iblis, manusia tetap tidak merasakan kedamaian di dalam hatinya.

- Kristus datang membawa Terang
Melihat kehidupan manusia yang diperdaya oleh kuasa kegelapan, Tuhan dengan kasih-Nya datang ke dunia menjadi Terang, memberikan pengharapan dan dan menawarkan kedamaian. Namun, agar Terang Allah dapat bercahaya di dalam hati kita, kita harus percaya kepada Kristus dan mau menyerahkan diri kita untuk ditaklukkan oleh Terang Allah. Terang Kristus tidak takluk oleh kegelapan, sehingga orang yang sudah percaya kepada Kristus tidak dapat lagi kembali ke dalam kegelapan. Artinya, orang yang sudah menerima Kristus dalam hatinya, terang Kristus akan bercahaya, sehingga mereka dapat melihat kemuliaan Kristus dan merasakan kedamaian di dalam Kristus karena pengharapan yang diberikan Kristus.

Terang tidak takluk pada kegelapan. Orang yang telah menerima terang Kristus akan menjadi terang-terang kecil di dunia yang gelap. Terang-terang kecil yang mampu memberikan cahaya di dunia yang gelap, melalui perkataan, perbuatan dan pikiran yang melawan dosa. Selamat menjadi penyalur terang Kristus di dunia yang gelap.

Yoni Sartika br. Manik/Pdt. Ratna Sriany br. S. Meliala