Intisari kotbah
Siap sedialah, jangan sampai terlambat
Matius 25 : 1 – 13
Perihal tentang kedatangan hari Tuhan sudah merupakan persoalan besar dari sejak dahulu. Masih kita ingat kisah film “The End Of The World” karangan Roland Emmerich, film ini cukup laku dipasaran, karena menceritakan gambaran akhir jaman. Dalam film ini diceritakan bagaimana tentang gempa bumi yang cukup dahsyat yang membuat bangunan runtuh, tanah terbelah jadi dua, jatuhnya meteor dari langit yang membuat terjadinya kebakaran. Tsunami yang menghancurkan daratan dan pulau. Film ini dibuat karena adanya perhitungan kalender suku Maya bahwa kiamat diperkirakan Desember tahun 2012. Kalender ini kembali ke angka nol. Semua ini hanya prediksi belaka.
Dalam injil Matius ada 3 perumpamaan tentang akhir jaman. Dalam perumpamaan pertama Yesus mengumpamakan kedatanganNya sama seperti kedatangan seorang mempelai laki-laki. Dan inilah yang menjadi renungan kita pada minggu ini.
Hal menunggu adalah hal yang sangat membosankan, tentu pekerjaan menunggu harus membutuhkan kesabaran, persiapan untuk siap sedia dalam segala hal. Demikian juga orang-orang Kristen hendaklah hidup sedemikian rupa sehingga ia selalu siap sedia kapanpun Tuhan datang. Kita harus berbaju iman dan kasih dan pengharapan akan keselamatan.
Pemikiran kedatangan Yesus yang kedua kalinya haruslah menjadi dorongan, bukan untuk bermalas-malasan atau hanya mencari kepastian, melainkan untuk hidup dengan sungguh-sungguh sebagai orang Kristen, yang menjadi pertanyaan: sudah sejauh mana persiapan kita sebagai orang percaya didalam Yesus Kristus untuk menanti kedatanganNya?
10 gadis sama-sama bersiap menanti kedatangan mempelai laki-laki, sama-sama membawa lampu, sama-sama tidur dalam menanti /menunggu. Yang membedakan mereka adalah 5 gadis bijaksana membuat persediaan minyak, 5 gadis yang bodoh tidak membuat persediaan minyak, sehingga saat mereka membeli minyak, disitulah keterlambatan mereka. Tema : “siap sedialah, jangan sampai terlambat”
Marilah kita bersiap sedia baik masa kini dan disini sehingga jika saatnya Tuhan datang kita tidak terlambat dan jadilah kita semua seperti 5 gadis bijaksana. Tuhan memberkati. Amin.
Pdt. Ratna Sriany br. S. Meliala