Intisari Kotbah Minggu XXII 16 November 2014

Intisari kotbah 
Hari Tuhan sudah dekat
ZEFANYA 1 : 7, 12 – 15 

Zefanya bernubuat untuk memperingatkan Jehuda dan Yerusalem mengenai datangnya hukuman Allah yang mengancam yang disebut “Hari Tuhan yang hebat” (1:14).  Dosa-dosa yang dituduhkan Zefanya kepada Yerusalem dan Jehuda menunjukkan  bahwa ia bernubuat sebelum pembaharuan dan kebangunan dibawah Yosia, pada saat dosa-dosa yang hebat dari para pendahulu Yosia yang jahat  (Manasye, Amon) masih merajalela di kalangan masyarakat.
Zefanya mengingatkan kepada bangsa Israel untuk berdiam diri bersama Tuhan artinya bertobat sebab Hari Tuhan akan datang. Kedatangan Hari Tuhan ini memiliki dua konsekwensi yaitu proses pemurnian siapa yang hidup dekat dengan Tuhan akan selamat, tetapi yang hidup tidak sesuai dengan kehendak Tuhan akan binasa.

Renungan kita pada Minggu ini mengingatkan  bahwa rencana yang dibuat oleh Tuhan untuk kita manusia. Ia mengatakan bahwa Ia akan datang segera, di dalam kedatanganNya ada beberapa hal penting yang harus kita persiapkan yaitu:
  1. Kedatangan Hari Tuhan itu pasti, artinya Ia tidak mengatakan  kapan waktunya. Ia hanya mengingatkan agar kita tetap bersiap setiap saat.
  2. Sebelum kedatangan Hari Tuhan itu, manusia diingatkan oleh Tuhan untuk bertobat dari cara hidup yang lama.
  3. Pada kedatangan Hari Tuhan manusia tidak dapat berkilah dan tidak dapat bersembunyi.
  4. Tidak seorang pun manusia dapat memperkirakan dengan tepat kapan Tuhan Yesus akan datang kembali, oleh karena itu kita tidak boleh terlena oleh kenyamanan hidup, melainkan harus senantiasa berjaga-jaga. 
Jadi yang penting bukan masalah waktunya, tetapi bagaimana cara yang benar dalam menanti kedatangan Tuhan Yesus. Cara kita menantikan kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali yaitu dengan melaksanakan semua tugas yang dipercayakan kepada kita dengan setia. Allah memberi tugas kepada kita yang percaya untuk bekerja dan melayani dalam dunia ini, yaitu dengan mengasihi Dia dan menantikan Dia, menyiapkan rumah yaitu hati kita sebersih mungkin dan merancang semuanya dengan sempurna bagi Dia.

Marilah saudaraku kita harus menanti kedatangan Tuhan Yesus dengan tetap melaksanakan semua tugas dan tanggung jawab kita sebagai anak-anakNya dengan sebaik-baiknya, sehingga saat kedatangan Yesus yang keduakalinya Ia mendapati kita tetap melayani Dia sehingga saudara dan saya layak untuk masuk dalam kerajaan kekekalan, Tuhan memberkati Amin

Pdt. Ratna Sriany br. S. Meliala